BPK Jangan Didominasi Politisi
Senin, 07 September 2009 – 16:28 WIB
Dalam fit and proper test hari ini, sedianya Ketua Komisi XI DPR Achmad HAfiz Zawawi juga dijadwalkan menjalani fit and proper test. Namun karena alasan sakit, politisi Golkar itu urung diuji.
Sementara itu adanya beberapa nama dari DPR yang mencalonkan diri jadi anggota BPK justru membuat sungkan kalangan komisi XI yang mengujinya. Setidaknya, terdapat 8 anggota Komisi XI DPR yang mencalonkan diri sebagai anggota BPK.
Anggota Komisi XI DPR Ramson Siagian sempat menyampaikan kritik soal ini. Menurutnya, tidak elok kalau tujuh anggota BPK yang terpilih nanti didominasi teman-temannya di Komisi XI DPR. ‘’Saya belum mempersoalkan dari aspek perundang undangan tetapi dari segi kepatutan dan pertanggungjawaban moral ke publik,bisa merusak DPR kalau ketujuh-tujuhnya dipaksanakan jadi anggota BPK. Karena BPK bukan lembaga politik,’’ kata Ramson.
Karenanya politisi PDIP ini berharap agar jangan sampai BPK yang fungsinya mengaudit ribuan triliun rupiah uang negara itu didominasi politisi. "Karena fungsi BPK itu bersifat khusus sehingga perlu memahami aspek audit, keuangan serta aspek hukum yang terkait dengan pemeriksaan. Di negara-negara maju sangat jarang auditor BPK diisi oleh politisi," cetusnya.(esy/ara/jpnn)
JAKARTA - Komisi XI DPR mulai Senin (7/9) ini melakukan fit and proper test terhadap para calon anggota BPK. Bebagai motivasi dan visi misi calon
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak