BPK Tak PeDe Audit 'Gajah'

BPK Tak PeDe Audit 'Gajah'
BPK Tak PeDe Audit 'Gajah'

jpnn.com - JAKARTA—BPK RI tidak percaya diri (Pede) mengaudit dua tambang raksasa di Indonesia yakni PT Newmont dan PT Freeport. Alasannya BPK masih terbatas SDM-nya dan masih fokus ke pemeriksaan daerah. Hingga saat ini sudah empat provinsi yang perusahaan tambangnya diaudit yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

“BPK ini masih bayi dan baru belajar merangkak. Jadi mana mungkin membidik gajah. Yang harus diingat juga, BPK baru sekarang merdeka,” ujar Ketua BPK RI Anwar Nasution saat press conference di lobi Nusantara II, Selasa (21/4).

BPK masih menfokuskan audit pada daerah-daerah. Itu pun tidak semuanya langsung dihandle, karena keterbatasan SDM. “Daerah-daerah banyak yang meminta BPK mengaudit dan belum bisa kita penuhi semuanya. Untuk usaha tambang, baru empat provinsi yang kita audit. Provinsi lainnya akan kita garap juga tapi bertahap,” tuturnya.

Untuk kontrak kerja sama (KKS) minyak dan gas bumi yang sudah diaudit BPK ada lima. Kesemuanya menunjukkan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan sehingga mengakibatkan kekurangan penerimaan Rp 14,58 triliun.

BPK juga menemukan 212 kasus pengelolaan pertambangan batu bara senilai Rp 2,69 triliun dan USD 779 juta. Dari jumlah tersebut 42 kasus senilai Rp 2,55 triliun merupakan kekurangan penerimaan. Di samping menyebabkan terganggunya kelestarian sumber daya alam hayati dan keseimbangan ekosistem. (cha/esy/jpnn)


 


Berita Selanjutnya:
Kepala BNP2TKI Di-KPK-kan

JAKARTA—BPK RI tidak percaya diri (Pede) mengaudit dua tambang raksasa di Indonesia yakni PT Newmont dan PT Freeport. Alasannya BPK masih terbatas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News