BPKP Sumut Dicap Lamban

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pengawasan Pembangunan dan Keuangan (BPKP) Sumatera Utara dianggap lamban memberi penilaian terhadap kasus dugaan korupsi proyek pengadaan lampu jalan tenaga surya di Kabupaten Pakpak Bharat senilai Rp 5,6 miliar.
Akibatnya, Polri terganjal dalam memproses kasus korupsi secara cepat dan tepat.
"BPKP Sumut tak kunjung memberikan hasil perhitungan kerugian keuangan negara (PPKN) proyek itu. Akibatnya kasus 2012 yang sudah di tangan Polres Pakpak Bharat sejak Januari 2015 ini tak kunjung bisa dilimpahkan ke kejaksaan," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Senin (4/1).
Padahal kata Neta, polres sudah melakukan penggeledahan di Pemkab Pakpak Bharat, sudah ekspos, dan rapat koordinasi dengan BPKP Sumut, tapi PKKN tak kunjung dikeluarkan BPKP Sumut.
Karena itu, IPW kata Neta, berharap para pimpinan BPK dan BPKP mau mengontrol kinerja anak buahnya, terutama di daerah. Sehingga ada satu visi antara BPK, BPKP, dan Polri untuk memberantas korupsi.
"Jika BPK dan BPKP bekerja lamban, tidak peduli, dan tidak mau mengeluarkan PKKN, publik akan menduga-duga secara negatif atau bahkan menuding para pejabat di lembaga itu tidak satu visi dalam pemberantasan korupsi atau malah berkolusi dengan pejabat yang korup," ujarnya.
Neta mengemukakan desakan tersebut, agar kasus dugaan korupsi yang diduga telah sangat merugikan negara tersebut, dapat segera dilimpahkan ke pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor).
"Dengan demikian BPKP ikut mendukung upaya pemberantasan korupsi di negeri ini dengan cepat dan tepat, sehingga para koruptor tidak punya peluang lagi untuk patgulipat atau berkolusi dengan oknum-oknum aparat penegak hukum maupun oknum BPK maupun BPKP," ujar Neta. (gir/jpnn)
JAKARTA - Badan Pengawasan Pembangunan dan Keuangan (BPKP) Sumatera Utara dianggap lamban memberi penilaian terhadap kasus dugaan korupsi proyek
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Ramadan 2025, Harga Ayam Potong di Palembang Merangkak Naik
- Dedi Mulyadi Resmi Jadi Gubernur Jabar, Bey Machmudin Mengaku Lega
- Ditangkap Polisi, Bandar Sabu-Sabu di OKU Selatan Terancam Hukuman Mati
- Marak Balap Liar di Pekanbaru, 23 Kendaraan Diamankan
- Mencuri 2 Sepeda Motor, Remaja di Ogan Ilir Ditangkap Polisi
- Tunda Ikut Retret, Agustina Wilujeng Tunggu Arahan Lanjutan dari Megawati