BPLS Makin Kewalahan Atasi Semburan Lumpur
Rabu, 10 September 2008 – 12:51 WIB

BPLS Makin Kewalahan Atasi Semburan Lumpur
Plt Kepala Desa Renokenongo Subakri membenarkan pernyataan Kusairi. Dia menyebut ada sekitar 300 warga yang bertahan di sana. Mereka di antaranya belum menerima uang muka ganti rugi sepeser pun. ”Jadi, memilih bertahan sampai ada kejelasan soal ganti rugi, ” katanya.
Sementara itu, Dewan Pengarah Panitia Khusus (Pansus) Lumpur DPRD Sidoarjo Jalaluddin Alham menyayangkan sikap PT Minarak, anak perusahaan Lapindo yang mengurusi ganti rugi, karena tidak segera menyelesaikan proses ganti rugi kepada warga. ”Biar cepat selesai, ” katanya.
Jalaluddin juga menyayangkan sikap BPLS yang lamban. Politikus asal Partai Demokrat itu menyoroti tiga desa yang baru saja masuk peta. Yaitu, Desa Besuki sebelah barat tol, Kedungcangkring, dan Pejarakan. Tiga kawasan di Kecamatan Jabon ini sudah sah masuk peta. ”Jadi, seharusnya bisa difungsikan BPLS,” katanya.
Hanya, lanjut dia, proses ganti rugi tak segera diselesaikan. Diakuinya, BPLS telah bertindak. Namun, dia menilainya terlalu lamban. Apalagi, dana untuk tiga desa tersebut diambil dari APBN P yang digedok 10 April lalu. ”Kalau tidak dicairkan akhir tahun ini, bisa-bisa kembali ke kas negara, jadi sia-sia,” ucap Jalaluddin.
SIDOARJO - Kabar dari pusat semburan lumpur Lapindo lama tak terdengar. Namun, tidak berarti lumpur sudah tidak menyembur lagi dari bekas lubang
BERITA TERKAIT
- Senin Besok, Tol Junction Palembang Ramp 2 dan 3 Beroperasi, Sebegini Tarifnya
- Razia Gabungan di Rutan Pekanbaru, Ratusan Barang Terlarang Ditemukan
- Loyal demi Negeri, Misbakhun Batal Ikut Maraton di AS
- Sekjen Relawan Muda Prabowo Gibran Apresiasi Dasco Bersilaturahmi dengan Sejumlah Tokoh
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- BPKH Distribusikan 152,4 Juta SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025