BPN Dinilai Kurang Tanggap Tangani Sengketa Tanah

BPN Dinilai Kurang Tanggap Tangani Sengketa Tanah
BPN Dinilai Kurang Tanggap Tangani Sengketa Tanah
JAKARTA - Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang merupakan lembaga paling bertanggung jawab menangani soal sengketa tanah. Tapi kenyataanya, institusi yang dipimpin oleh Joyo Winoto ini terkesan melakukan pembiaran sehingga di beberapa tempat sengketa tanah menelan korban jiwa  seperti di Mesuji dan Blitar.

Berdasarkan data yang dirilis BPN, tahun 2011 terdapat 14.337 sengketa pertanahan dengan berbagai tingkatan. Namun, Wakil Ketua Badan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Gatot Irianto menilai BPN kurang tanggap menyelesaikan permasalahan sehingga menjadi potensi konflik yang berkepanjangan.

"BPN kurang tanggap terhadap potensi konflik yang terjadi, dibeberapa tempat malah masyarakat harus menunggu waktu bertahun-tahun dalam menyelesaikan kepastian hukum atas tanahnya. Sepatutnya Presiden melakukan evaluasi yang serius terhadap BPN yang telah melakukan pembiaran dalam berbagai sengketa tanah yang terjadi," kata Gatot kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/6).

Kepemimpinan Joyo Winoto selaku kepala BPN juga disorot Ketua Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dadang Sudardja. Menurutnya, beberapa sengketa antara masyarakat dengan perusahaan-perusahaan tambang atau perkebunan sawit terjadi karena BPN tidak berdiri paling depan untuk melakukan penyelesaian.

JAKARTA - Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang merupakan lembaga paling bertanggung jawab menangani soal sengketa tanah. Tapi kenyataanya, institusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News