BPN Kian Pede, Akhir Februari Prabowo Pasti Salip Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandi, Andre Rosiade semakin optimistis elektabilitas Jokowi - Ma'ruf segera disalip oleh pasangan 02 dalam dua minggu ke depan.
Keyakinan itu disampaikan Andre ketika menghadiri paparan hasil survei terbaru lembaga Indomatrik, di mana elektabilitas kedua kandidat beda tipis, cuma 3,93 persen. Prabowo - Sandi (44,04 persen) dan Jokowi - Ma'ruf (47,97 persen).
Andre tidak kaget dengan survei Indomatrik. Sebab, dia menyebut sejak Desember 2018 sebenarnya selisih elektabilitas Prabowo dan Jokowi sudah single digit, bukan 20-an persen sebagaimana dirilis sejumlah lembaga lain.
"Kami ingin menegaskan bahwa perbedaan single digit antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi itu sudah dimulai dari Desember," ucap Andre di Hotel Ibis Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat (15/2).
Sekarang, BPN sedang merampungkan pengambilan sample terbaru yang kemungkinan rampung dua pekan ke depan. Dia pun meyakini hasil monitoring tersebut nantinya sudah menggambarkan keunggulan buat mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Harapan kami tentu akhir Februari ini Pak Prabowo sudah unggul atau menyalip Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin. Ini keyakinan kami setelah bekerja beberapa bulan ini, respons masyarakat sangat luar biasa terhadap Pak Prabowo dan Bang Sandi," tandasnya.(fat/jpnn)
Andre tidak kaget dengan survei Indomatrik. Sebab, dia menyebut sejak Desember 2018 sebenarnya selisih elektabilitas Prabowo dan Jokowi sudah single digit, bukan 20-an persen sebagaimana dirilis sejumlah lembaga lain.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Tanggapi Survei LPI, Pengamat Unhan: Survei Bagian dari Pendidikan Politik