BPN Prabowo Ingatkan Penyelenggara Pemilu Tak Khianati Reformasi
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sodik Mujahid mengingatkan bahwa kritik dan protes yang disampaikan publik ditujukan untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil (jurdil). Menurutnya, hal ini sebagai wujud demokrasi yang konsisten dengan semangat reformasi.
"Jangan samakan Pemilu 2019 dengan pemilu zaman awal Orba. Jangan khianati reformasi," kata Sodik di Jakarta, Selasa (23/4).
Sodik menambahkan, perbedaan hasil penghitungan suara BPN dengan quick count lembaga survei adalah hal yang lumrah. Dia pun menyebut hal ini sebagai bentuk kontrol dari BPN demi terciptanya pemilu yang jurdil.
"Kalau beda dikit-dikit wajar. Tapi kalau beda banyak maka tidak wajar," sambungnya.
Kendati demikian, Sodik mengaku takjub dengan partisipasi yang diberikan masyarakat dalam mengawal penghitungan suara. Menurutnya, apa yang dilakukan publik bisa disebut sebagai sebuah bentuk protes atau kepedulian agar tercipta pemilu yang bersih. "(Ini) bentuk protes dan bentuk kepedulian," tandasnya. (dil/jpnn)
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sodik Mujahid mengingatkan bahwa kritik dan protes yang disampaikan publik ditujukan untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil
Redaktur & Reporter : Adil
- Soroti Dugaan Bullying PPDS, DPR: Ini Pidana dan Harus Ada Reformasi Sistem
- Aktivis 80-an Berkumpul, Merasa Khawatir dengan Semangat Reformasi yang Jauh dari Harapan
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Meritokrasi Hati
- Bicara Pas Peringatan Kudatuli di Kantor PDIP, Saksi & Korban Ungkap Situasi Sabtu Kelabu
- Bicara di Forum Kudatuli, Mbak Ning: Reformasi Bikin Anak Tukang Kayu Bisa Jadi Presiden