BPOM Akui tak ada Ketentuan Batas Cemaran EG dan DEG Dalam Obat Sirop

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K. Lukito mengakui tidak mengatur megenai ketentuan batas cemaran EG dan DEG, dalam standar farmakope Indonesia maupun internasional.
“Bahwa sebelum kejadian ini, tidak ada ketentuan batas cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam produk obat jadi pada standar farmakope Indonesia maupun internasional. Sehingga tidak ada payung hukum BPOM untuk melakukan pengawasan,” ujar Penny K. Lukito saat jumpa pers, Kamis (17/11).
Sementara, terkait adanya desakan agar dirinya segera dipecat, Penny menanggapi santai desakan mundur dari berbagai elemen, termasuk beberapa anggota DPR.
"Saya enggak akan menjawab pertanyaan aneh itu. Tidak apa-apa. Silakan saja (ajukan) gugatan itu, tetapi kami belum mendengar. Tapi salah sekali ya melakukan gugatan ke PTUN itu, karena tidak paham mereka. Salah sekali," sebut Penny.
Sebelumnya, BPOM digugat oleh Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas tuduhan telah melakukan tindakan pembohongan publik dan tidak menjalankan fungsi pengawasan terhadap peredaran obat sirup.
Gugatan KKI tersebut telah tercatat dengan nomor register perkara 400/G/TF/2022/PTUN.JKT. Dalam tuntutannya, BPOM diminta melakukan permohonan maaf secara terbuka kepada publik karena dinilai lalai terkait pengawasan obat sirop.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Menurut Penny tidak ada payung hukum BPOM untuk melakukan pengawasan terkait ketentuan batas cemaran EG dan DEG dalam obat sirop.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat