BPOM Dukung Pengembangan Industri Bioteknologi Nasional
Dia berharap, Etana dapat meningkatkan jumlah produksi hingga dua hingga tiga kali lipat dari kapasitas saat ini agar dapat memenuhi permintaan internasional.
"Dampak dari itu pasti harga turun. Kalau produksi banyak pasti harga turun,” kata Taruna Ikrar.
Taruna juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor bioteknologi. Menurutnya, publikasi hasil riset ilmiah dari peneliti di Etana dapat membantu meningkatkan peran Indonesia di kancah ilmu pengetahuan global.
Sementara itu, Andreas Donny Prakasa, Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari BPOM dengan serius.
Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperluas kapasitas produksi dan fokus pada ekspor serta pengembangan SDM.
"Selain melakukan pelatihan secara internal, kami mengundang expert-expert dari luar negeri, Etana juga mengirimkan karyawannya untuk hands-on langsung di luar negeri,” ujar Andreas.
Ke depan, Etana juga akan membangun fasilitas baru yang akan digunakan untuk mengembangkan berbagai platform produksi vaksin dan produk biologi lainnya di Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari BPOM, PT Etana Biotechnologies Indonesia berharap dapat terus berinovasi dan bersaing di pasar domestik maupun internasional. (jlo/jpnn)
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkomitmen mendukung pengembangan industri bioteknologi nasional.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Genjot Ekonomi di Perbatasan RI-Timor Leste, Bea Cukai Gelar Expo di PLBN Motaain
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Bea Cukai Jayapura Optimalkan Pelayanan Ekspor Lewat Portal Ceisa 4.0