BPOM Tegaskan Susu Kental Manis Aman Dikonsumsi Anak
“Jadi persoalan muncul kalau anak itu cuma minum susu dan tidak makan makanan lain. Karena tidak ada satu pun produk yang cocok untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi anak,” kata dia.
BPOM, lanjut Tetty, selama ini tidak pernah menemukan bahaya susu kental manis. Selain itu, pemerintah juga secara rutin mengambil sampel dalam kandungan susu kental manis dan tidak menemukan pelanggaran.
“Misalnya apakah ada penurunan kriteria atau lainnya, dan selama ini tidak ada. Dan baru bermasalah kalau susu kental manis dalam label ditulis susu segar atau susu bayi, karena kategorinya beda,” ucap Tetty.
Sebelumnya, isu tentang kelayakan konsumsi susu kental manis muncul secara sporadis dalam beberapa waktu terakhir. Produk olahan susu itu diklaim tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi anak-anak.
Padahal, sejumlah pakar gizi memastikan susu kental manis aman dikonsumsi. Kepala Badan Perlindungan Konsumen Indonesia (BPKN) Ardiansyah Parman sebelumnya menyatakan hingga saat ini belum mendengar keluhan dari masyarakat terkait susu kental manis.
Lembaganya juga tidak pernah menerima aduan apapun seputar klaim yang menyangkut produk susu tersebut. "Sejauh ini tidak ada keluhan apa-apa, kami juga tidak terima pengaduan," ujar Ardiansyah.
Ardiansyah mengatakan, susu kental manis maupun produk sejenis lain yang berada di masyarakat saat ini sudah melalui pengujian oleh BPOM.
Dengan demikian, selama belum ada pernyataan dari BPOM bahwa suatu produk tidak layak dikonsumsi, maka masyarakat tidak perlu khawatir mengkonsumsinya.
BPOM akhirnya angkat bicara soal polemik kelayakan susu kental manis bagi anak
- BBPOM Sebut Bromat Berlebih pada AMDK Bahayakan Kesehatan
- Lindungi Kesehatan Masyarakat, Kopmas Meluncurkan Aduansalahsusu.id
- BBPOM Palembang Sita Ratusan Kosmetik Ilegal
- Ganjaran Buruh dan Dewan Kesehatan Rakyat Sukseskan Program Gaspol Ganjar-Mahfud
- BBPOM Medan Cek Ambang Batas BPA Galon Air Minum, Hasilnya Aman
- Lanjutkan Kedai Kreatif Susu Kental Manis, FFI Targetkan Jangkau 1.000 UMKM Perempuan