BPOM Temukan Jajanan Anak Tercemar Mikroba
Selasa, 13 Desember 2011 – 09:50 WIB
“Jika ditotalkan, pada 2010 diambil sebanyak 349 sampel. Sebanyak 221 sampel atau 63,32 persen memenuhi syarat dan 128 sampel atau 36,68 tidak memenuhi syarat,” kata Mustofa.
Baca Juga:
Pada 2011, petugas mengambil sampel pada 13 sekolah dasar di Kota Pontianak dan 10 sekolah dasar di Singkawang. Sampel yang diambil berasal dari sosis telur goreng, batagor, bakwan, keripik, es teh, selasih, bihun goreng, pentol goreng, bakso mie goreng, air tahu, sup mie asin, dan lain-lain.
Pada tahap satu, diambil 316 sampel. Hasilnya 264 sampel memenuhi syarat dan 52 sampel atau 16,46 persen tidak memenuhi syarat. Pada tahap 2, diambil 56 sampel. Hasilnya 39 sampel memenuhi syarat dan 17 sampel tidak memenuhi syarat. Makanan yang tidak memenuhi syarat ini mengandung ALT, formalin, boraks, siklamat, sakarin, dan MPN coliform.
“Total yang diambil pada 2011 sebanyak 441 sampel. Hasilnya 352 sampel memenuhi syarat, dan tidak memenuhi syarat 89 sampel atau 20,18 persen,” ungkap Mustofa.
Secara keseluruhan, lanjut Mustofa, hasil pengawasan BBPOM pada 2010 dan 2011 tentang pangan jajanan anak sekolah menunjukkan adanya perbaikan. Terbukti, penggunaan bahan berbahaya mengalami penurunan.
PONTIANAK - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pontianak menemukan pangan jajanan anak sekolah di wilayahnya mengandung bahan berbahaya
BERITA TERKAIT
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer