BPOM Uji Kualitas Takjil untuk Menu Buka Puasa
jpnn.com, NGAWI - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya memperketat pengawasan makanan dan minuman khususnya kuliner menu buka puasa.
Salah satu langkahnya, dengan menerjunkan mobil labolatorium keliling di Alun Alun Merdeka Ngawi untuk melakukan pengujian.
Petugas mengambil puluhan sampel makanan dan minuman yang dijual pedagang untuk berbuka puasa.
Satu per satu sampel diuji secara cepat dengan peralatan laboratorium yang dibawa dalam mobil.
Petugas BPOM Budi Sulistyowati mengatakan, langkah ini untuk mengantisipasi penggunaan zat terlarang dalam makanan dan minuman menu buka puasa.
"Seperti boraks, formalin dan rodhamin-B. Boraks biasanya disalahgunakan, untuk mengawetkan makanan siap saji, padahal efeknya bisa merusak organ ginjal, hati dan syaraf otak," ujar Budi.
Sedangkan formalin, yang biasa untuk mengawetkan mayat juga sering disalahgunakan untuk mengawetkan makanan.
Dampak negatifnya, bisa menyebabkan keracunan dan merusak organ pencernaan.
BPOM khawatir penjual takjil untuk menu buka puasa menggunakan bahan yang berbahaya untuk kesehatan masyarakat.
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Sosialisasi Aturan Baru, BPOM Kenalkan Program Jalur Cepat Simantap
- IPMG Dukung Kebijakan E-Labeling Guna Tingkatkan Capaian Kesehatan & Keberlanjutan Alam