BPP HKBP Gelar Lomba Cipta Lagu Batak Poda

jpnn.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Pendidikan Huria Kristen Batak Protestan (BPP HKBP) mengadakan acara Lomba Cipta Lagu Batak Poda (nasihat). Lomba tersebut digelar dalam rangka memperingati tahun pendidikan HKBP tahun 2017.

Ketua BPP HKBP, Sukur H Nababan mengatakan semifinal akan diadakan pada Jumat, 1 November 2017. Dalam lomba ini, tim akan menyeleksi 10 lagu terbaik dari 30 lagu semifinalis, untuk dipertandingkan pada Grand Final pada 17 November 2017, di Hotel Ritz Carlton Jakarta.

“Pada malam itu (17 November 2017, red), kami juga akan memberi apresiasi kepada pencipta lagu Batak yang telah berhasil mengubah karakter orang Batak,” ujar Sukur Nababan dalam keterangan pers diterima Kamis (2/11).

Sukur Nababan yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini, menyadari betapa pentingnya lirik lagu Batak yang bernuansa poda (nasihat) dalam kehidupan sehari-hari. Lagu-lagu merupakan bagian penting dalam kehidupan orang Batak, dan warga gereja HKBP pada umumnya. Kebanyakan orang Batak bisa menghafal lagu dan menghayati liriknya, dan bahkan menggunakan lirik tersebut dalam percakapan sehari-hari.

“Penyampaian pesan melalui lagu akan lebih mengena kepada kebanyakan masyarakat Batak. Karena itu, penggalian potensi yang masih terpendam perlu dilakukan untuk menemukan permata-permata pencipta lagu Batak lainnya,” ujar Sukur Nababan.

Sukur Nababan yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengatakan kegiatan ini juga menjadi pemantik reformasi pendidikan di sekolah-sekolah HKBP yang ditangani oleh BPP HKBP, dari jenjang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, sampai Sekolah Menengah Atas.

“Acara ini akan menjadi ajang pemersatu kekuatan di Sumatera Utara dalam rangka peningkatan mutu anak didikan untuk mencapai kualitas berstandar nasional,” kata Sukur Nababan yang juga Anggota DPR RI ini.

Menurut SUkur, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing dan jajaran pemimpin HKBP akan menghadiri semifinal dan final, sebagai pencetus ide Lomba Cipta Lagu Batak ini.(fri/jpnn)