BPPT Diminta Audit Teknologi Jembatan

BPPT Diminta Audit Teknologi Jembatan
BPPT Diminta Audit Teknologi Jembatan
JAKARTA - Keruhnya air sungai dan derasnya arus sungai Mahakam yang mencapai kedalaman 40 meter menjadi kendala utama pencarian dan penyelamatan korban runtuhnya Jembatan Tenggarong di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (26/11) lalu.

Kondisi ini menyebabkan tim SAR gabungan yang menyelam sungai mengalami kesulitan melihat dasar sungai. Karenanya, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) diminta melakukan potret bawah air untuk melihat posisi kontruksi jembatan dan para korban.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya mendesak BPPT untuk mengirimkan timnya guna melakukan scanning bawah permukaan sungai Mahakam untuk dapat mengetahui berbagai posisi konstruksi jembatan maupun korban sehingga dapat mempermudah proses evakuasi.

"Kami minta BPPT lakukan teknologi survei bawah air menggunakan multibeam echosounder dan side scan sonar," kata Sutopo kepada JPNN, Minggu (27/11).

JAKARTA - Keruhnya air sungai dan derasnya arus sungai Mahakam yang mencapai kedalaman 40 meter menjadi kendala utama pencarian dan penyelamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News