BPPTKG: Intensitas Gempa di Gunung Merapi Masih Tinggi
jpnn.com, YOGYAKARTA - Aktivitas Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, terus mendapat pantauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Sejauh ini, BPPTKG melaporkan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi berdasarkan pengamatan sepekan sehingga belum ada perubahan status.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas masih dalam tingkat siaga," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin.
Menurutnya, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km.
Ia menyebutkan selama periode pengamatan 18 sampai 24 Desember Gempa Vulkanik Dangkal (VTB) tercatat sebanyak 307 kali, gempa fase banyak (MP) sebanyak 1.587 kali, gempa guguran (RF) 250, gempa hembusan 324 kali, gempa Low Frekuensi tiga kali, serta gempa tektonik tujuh kali.
"Minggu ini gempa lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," kata dia.
Selain kegempaan, data pengamatan deformasi juga menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 cm per hari.
Berdasarkan analisis morfologi, menurut dia, area puncak Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 24 Desember terhadap tanggal 8 Desember 2020 menunjukkan adanya sedikit perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran.
Menurut BPPTKG, pada minggu ini intensitas gempa Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, lebih tinggi ketimbang minggu lalu.
- Human Initiative Berhasil Berdayakan Warga Jadi Sukarelawan Tangguh Bencana
- Peduli Sesama, Octa Lakukan Ini di Sejumlah Negara
- Gunung Merapi Luncurkan 143 Kali Guguran Lava selama Sepekan
- 3 Gunung Api Erupsi, Ada Potensi Bahaya Gas Beracun dari si Laki-laki
- Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
- Gunung Merapi Meluncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Menjauh