BPS Catat Inflasi September 2022 Tertinggi Sejak Desember 2014

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi September 2022 mengalami peningkatan signifikan sebesar 1,17 persen month-to-month (mtm) dan 5,95 persen year-on-year (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi September merupakan yang tertinggi sejak Desember 2014.
Adapun sejumlah komoditas utama penyumbang inflasi tersebut ialah harga BBM, beras dan angkutan dalam kota.
"Ada 88 kota mengalami inflasi, Bukittinggi menjadi kota dengan inflasi tertinggi dengan penyumbang utama BBM dan beras," ujar Margo dalam konferensi pers inflasi September 2022, Senin (3/10).
Margo menyebut inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87 persen (mtm) dan inflasi terendah terjadi di Merauke 0,07 persen (mtm).
Menurut Margo, inflasi bulan lalu didorong oleh kelompok transportasi yang sebesar 8,88 persen (mtm) dan memberikan andil terhadap inflasi umum 1,08 persen (mtm).
Kemudian, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi 0,30 persen (mtm) dan memberikan andil deflasi di bulan lalu sebesar 0,08 persen (mtm).
"Inflasi bulan lalu utamanya didorong oleh kenaikan di sektor transportasi, tetapi mampu diredam karena kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi deflasi," ungkapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi September 2022 mengalami peningkatan signifikan sebesar 1,17 persen month-to-month (mtm) dan 5,95 persen.
- Kejagung Dinilai Tak Tepat Menjadikan Vendor Tersangka Kasus BBM
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Pertamina Resmi Tutup Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Suplai BBM-LPG Lancar
- SPBU di Denpasar Diduga Oplos BBM Pertalite
- Blending BBM Tindakan Legal Selama Mengikuti Izin dan Standar Mutu
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi