BPS: NTP dan NTUP Maret 2021 Mengalami Kenaikan
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistika (BPS) Setianto menyebutkan Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 103,29 atau naik 0,18 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,32 persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,13 persen.
"Kalau kami rinci nilai tukar petani ini berdasar tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, maupun perikanan terdapat sektor yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan," ujar Setianto, Kamis (1/4).
Dia menyebut kenaikan NTP Maret 2021 dipengaruhi naiknya NTP di tiga subsektor pertanian. Di antaranya tanaman hortikultura sebesar 1,80 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,08 persen, dan peternakan sebesar 0,03 persen.
Sedangkan, dua subsektor lainnya mengalami penurunan. "Subsektor tanaman pangan sebesar 1,83 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,28 persen," kata Setianto.
Diketahui, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani melalui kemampuan daya beli petani di pedesaan.
Kenaikan NTP menunjukkan bahwa daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyebutkan Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 103,29 atau naik 0,18 persen
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh