BPS Sebut Dampak Covid-19 Ungkit Angka Gini Ratio, Jadi 0,385
Apabila gini ratio mencapai 0, maka ketimpangan pendapatan merata sempurna, artinya setiap orang menerima pendapatan yang sama dengan yang lain.
Sedangkan apabila gini ratio sama dengan 1, maka ketimpangan pendapatan timpang sempurna atau pendapatan hanya diterima oleh satu orang atau satu kelompok saja.
Sementara itu, lanjut Kecuk, pergerakan gini ratio di setiap provinsi berbeda.
Kondisi itu, kata dia, disebabkan perilaku masyarakat yang berbeda baik 40 persen lapisan ekonomi terbawah, 40 persen lapisan menengah dan 20 persen atas.
Sedangkan berdasarkan provinsi, gini ratio tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,437, Gorontalo (0,406), DKI Jakarta (0,400), Jawa Barat (0,398), Papua (0,395), Sulawesi Tenggara (0,388) dan NTB (0,386).
"Gini ratio terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 0,257," pungkas Kecuk.(antara/jpnn)
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Covid-19 turut memengaruhi ketimpangan pengeluaran penduduk atau Gini Ratio Indonesia. Pada September 2020 mencapai 0,385 atau naik 0,005 poin dibandingkan September 2019 yang mencapai 0,380.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Penurunan Angka Kemiskinan di Sumut pada 2024 yang Tertinggi di Indonesia
- BPS: Kota Sukabumi Inflasi Tertinggi di Jawa Barat
- BPS Catat Inflasi Desember 2024 Dipengaruhi Harga Kebutuhan Pokok
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Tren Pernikahan Menurun, Prilly Latuconsina Soroti Wanita Mapan