BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri

jpnn.com, TANJUNG PINANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengungkap penumpang angkutan udara turun di awal 2025 karena low season atau musim sepi usai libur Natal dan Tahun Baru.
Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati mengatakan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang datang ke bandara daerah itu per Januari 2025 sebanyak 178.673 orang, yakni turun 6,12 persen ketimbang Desember 2024 mencapai 190.322 orang.
"Penerbangan domestik awal tahun di Kepri mulai normal lagi dibanding periode Desember 2024 yang meningkat karena peak season musim Natal dan Tahun Baru," katanya..
Kondisi yang sama juga terjadi pada penumpang udara yang berangkat dari Kepri selama Januari 2025 turun 7,02 persen dibanding Desember 2024, yaitu dari 189.205 orang menjadi 175.923 orang.
Sementara untuk penumpang angkutan udara internasional yang berangkat dari Kepri di Januari 2025 ada 4.307 orang, dan penumpang internasional yang datang ke bandara di Kepri sebanyak 4.599 penumpang.
Margaretha menyampaikan secara umum dapat disimpulkan bahwa jumlah penumpang angkutan udara di di selama Januari 2025 didominasi oleh penumpang penerbangan domestik yang datang, yaitu sebesar 49,15 persen.
"Sedangkan yang terendah adalah jumlah penumpang penerbangan internasional yang berangkat, yaitu 1,18 persen," ungkapnya.
Kepala BPS menambahkan penumpang angkutan udara diprediksi bakal kembali menggeliat jelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, seiring tingginya antusias masyarakat untuk mudik menggunakan pesawat terbang. (antara/jpnn)
BPS Kepri mendata ada penurunan jumlah penumpang angkutan udara pada awal 2025 karena sedang low season.
- Panen Raya Beras 2025 Diprediksi 13,95 Juta Ton, Terbanyak Sejak 7 Tahun Terakhir
- Deflasi Tahunan Kembali Terjadi sejak Maret 2000, Daya Beli Masyarakat Aman?
- Ini Legasi Nana Sudjana Selama Memimpin Jateng
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025
- BPS: Provinsi Jawa Barat Paling Banyak Tempat 'Mangkal' PSK
- Inilah Wilayah dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah pada 2024