Brain Bypass Surgery Jadi Harapan Baru Bagi Pasien Strok & Gangguan Pembuluh Darah Otak

Brain Bypass Surgery Jadi Harapan Baru Bagi Pasien Strok & Gangguan Pembuluh Darah Otak
Pola hidup sehat harus diterapkan agar masyarakat bisa mencegah penyakit strok. Ilustrasi Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Stroke dan gangguan pembuluh darah otak merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan berbahaya.

Salah satu prosedur yang menjadi harapan baru dalam dunia bedah saraf adalah Brain Bypass Surgery STA-MCA (Superficial Temporal Artery to Middle Cerebral Artery). Prof. Dr. dr. Julius July, dokter spesialis bedah saraf di RS Siloam Lippo Village menjelaskan secara mendalam mengenai prosedur ini, manfaatnya, serta bagaimana operasi ini dapat menjadi solusi bagi pasien dengan risiko stroke tinggi.

STA (Superficial Temporal Artery) adalah arteri yang terletak di luar tengkorak, di sisi kepala, yang berfungsi memasok darah ke jaringan kulit kepala dan bagian luar tengkorak.

Sementara itu, MCA (Middle Cerebral Artery) adalah salah satu arteri utama di otak yang bertanggung jawab mengalirkan darah ke sebagian besar area otak besar, termasuk lobus frontal, temporal, dan parietal.

Brain Bypass Surgery, khususnya prosedur Superficial Temporal Artery to Middle Cerebral Artery (STA-MCA) bypass, adalah teknik bedah saraf yang bertujuan untuk mengalirkan darah ke otak dengan menghubungkan arteri superfisial ke arteri serebral tengah.

“Operasi bypass STA-MCA ini merupakan solusi bagi pasien yang mengalami penyumbatan atau gangguan aliran darah ke otak, di mana metode lain tidak lagi efektif," ujar Prof. Julius.

Beberapa kondisi yang menjadi indikasi untuk operasi ini meliputi stroke iskemik berulang dan aneurisma kompleks yang tidak dapat diatasi dengan metode konvensional.

Keunggulan prosedur ini adalah dapat meningkatkan suplai darah ke otak secara signifikan dan mencegah risiko stroke berulang.

Dengan menjalani operasi Brain Bypass Surgery STA-MCA, pasien dapat mencegah stroke berulang, meningkatkan aliran darah ke otak dan mengurangi risiko komplikasi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News