Brand Fesyen Lokal Asal Tangerang Ini Makin Digandrungi Para Influencer

jpnn.com, JAKARTA - Produk lokal sekarang ini sudah tak kalah bagus dan keren dibanding dengan produk luar.
Dari beberapa jenama lokal yang sedang digandrungi masyarakat Indonesia maupun para influencer salah satunya adalah Humanrise.
Di bawah bendera PT Humanrise Apparel Indonesia, brand clothing ini mulai diperkenalkan sejak tahun 2020.
Humanrise awalnya hanya fokus pada produk t-shirt dan hoodie, tetapi setelah mendapatkan pasar yang lebih bagus, mereka makin memperbanyak ragam produknya.
Terlebih, brand yang berasal dari Tangerang ini belakangan banyak digunakan oleh para influencer.
"Dalam tiga tahun ini, produk kami banyak digunakan oleh para influencer. Pada produksi kedua, Humanrise merilis 11 artikel dengan tema Theatrical Humanrise dan menggandeng dua top influencer yaitu Kadam Sidik dan Agam Fachrul," ucap CEO / Owner Humanrise Dicky Firmansyah Napitupulu.
Menurutnya, di edisi collaboration ini pihaknya menyediakan banyak pilihan outfit baru dari mulai couple outfit, topi, cardigan dan kaus kaki.
"Untuk produk biasanya kami masih menyediakan t-shirt, hoodie, dan short pants. Detail catalog kami bisa di cek di Instagram @humanrise.id atau TikTok @humanrise.id," ungkapnya.
Dia mengakui, saat ini Humanrise cukup berbangga karena dalam waktu cepat sudah bisa menyasar banyak kalangan.
Produk lokal sekarang ini sudah tak kalah bagus dan keren dibanding dengan produk luar.
- Kades Kohod Minta Maaf, Lalu Sampaikan Pengakuan soal SHGB dan SHM Pagar Laut
- 2 Kali Diperiksa Bareskrim Polri, Kades Kohod Beri Info soal Ini
- Soal Isu di Kawasan PIK, Tokoh Teluk Naga: Jangan Sampai Terpecah Belah
- Mantap, UMKM Binaan Pertamina Meraih Transaksi Lebih Rp 4,2 Miliar di INACRAFT 2025
- Rahasia Sukses SYB Kuasai Pasar Kecantikan di TikTok
- Kasus Pagar Laut Tangerang, Kejagung: Kades Kohod Belum Berikan Buku Letter C