Branding Jadi Jurus Andalan Prof Zudan dalam Membangun Ekonomi Sulbar

Branding Jadi Jurus Andalan Prof Zudan dalam Membangun Ekonomi Sulbar
Penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakhrullah mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulbar membentuk satuan tugas (Satgas) penanganan stunting disetiap Kecamatan di Provinsi Sulbar, di Mamuju, Kamis (08/6/2023) ANTARA Foto/M Faisal Hanapi

Sulbar termasuk salah satu daerah dengan ketersediaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, dari yang terkubur di dalam tanah ataupun laut hingga yang tumbuh dan berbuah di atasnya.

Cokelat kopi, kelapa, cengkeh, emas, batu bara, dan minyak bumi, misalnya.

Sulbar juga memiliki aneka ragam kuliner khas, seperti jepa, golla kambu, sambusa, kue bikang, loka sattai, kue paso, kue kui-kui, pupu, kambeong, gogos kambu, lokasari, dan penja.

Zudan hingga kini masih terus menggali apa yang layak untuk diusung sebagai ikon Sulbar.

Para ASN pemerintah provinsi (pemprov) pun dipancingnya agar aktif mengusulkan berbagai produk khas berikut profilnya sehingga bisa mengangkat pamor daerah.

Dia tak asal dalam menentukan. Sebab, mempunyai efek berganda (multiplier effect).

Zudan mencontohkannya dengan Kabupaten Sleman, DIY, yang terkenal karena menjadi daerah penghasil salak pondoh. "Bali punya salak bali, tapi sekarang kalah dengan salak pondoh."

"Yang kuat sekali branding-nya Palembang, pempek. Jambi-Bangka Belitung ada, tetapi (orang tahunya) pempek dari Palembang, ya. Itu pemdanya menyediakan produknya dan itu diteruskan. itu harus dibangun, harus by design, enggak bisa dibiarkan," sambungnya.

Pertama kali menginjakkan kaki di Provinsi dengan julukan seribu sungai, Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan langsung disambut aksi demo mahasiswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News