Brando: Gerakan SICITA Tampung Aspirasi Terhadap Permasalahan di Wilayah
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Utara Brando Susanto menggelar Senam Cinta Tanah Air (SICITA) hampir setiap minggu dengan berkeliling kampung di wilayah Jakarta Utara.
“Kader PDI Perjuangan terus mempraktikkan Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA). SICITA ini pun dilaksanakan sebanyak tiga putaran. Angka itu menandakan PDI Perjuangan berkomitmen akan memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut,” ujar ujar Brando kepada wartawan, Senin (15/8).
Pada Minggu (14/8/2022) pagi, SICITA digelar di wilayah Kelurahan Pademangan Timur yang dihadiri oleh sekitar ratusan warga dan didominasi oleh ibu-ibu.
Gerakan SICITA diiringi lagu nasional dan daerah sehingga dapat dengan mudah dihafal oleh setiap peserta senam.
“Melalui SICITA kami ingin warga terus sehat jiwa dan raganya, sekaligus bersama-sama memupuk rasa cinta tanah air,” kata Brando.
Brando menjelaskan keluar masuk kampung bisa mempermudah masyarakat turut mengenal gerakan SICITA sekaligus menampung aspirasi terhadap permasalahan yang ada di wilayah.
PDI Perjuangan merupakan partai yang tidak hanya bicara urusan politik saja, tetapi juga turut serta memperhatikan kebugaran dan kesehatan masyarakat,” ungkap BS sapaan akrab Brando.
Brando juga membeberkan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu mengingatkan bahwa negeri Indonesia ini luar biasa. Indonesia adalah sebuah negeri yang dari kulinernya saja adalah terlengkap di seluruh dunia.
Sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara Brando Susanto menggelar Senam Cinta Tanah Air (SICITA) hampir setiap minggu dengan berkeliling kampung di wilayah Jakut.
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP