Brankas Korsel Berisi Rp 1,7 M Dicuri, Gagal Dibongkar, Ditinggal di Kebun

jpnn.com - MERAUKE - PT. Bio Inti Agrindo (BIA) sedang beruntung. Uang tunai sebesar Rp 1,7 miliar milik perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit di Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke, Papua itu, aman.
Uang miliaran itu tersimpan di dalam brankas. Nah, Sabtu (2/7) lalu, lemari besi itu sempat dicuri, namun akhirnya ditemukan di dalam areal perkebunan kelapa sawit. Uang senilai Rp 1,7 miliar....masih selamat, utuh.
Kasubag Humas Polres Merauke, AKP Richard Nainggolan mengatakan, pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini, kemungkinan besar kesulitan membongkar brankas yang diambil dari kantor Devisi Login Kamp Nibung, PT BIA, sehingga meninggalkan lemari tersebut di tengah perkebunan kelapa sawit.
“Brankasnya ditemukan dalam keadaan masih terkunci. Kejadiannya, Sabtu (2/7) lalu namun baru dilaporkan kepada kami oleh anggota dari Pospol Ulililin, Senin (11/7) kemarin,” ungkap Richard kepada Cenderawasih Pos, Selasa (12/7).
Saat kejadian, pihak PT. BIA menurut Richard sudah melapor ke kepolisian setempat. Setelah itu, dilakukan pencarian yang melibatkan karyawan PT. BIA. Pencarian tersebut membuahkan hasil.
“Pelakunya siapa, sampai sekarang ini masih dalam penyelidikan. Tapi, kemungkinan pelakunya lebih dari satu orang," pungkas Richard. (ulo/nat/adk/jpnn)
MERAUKE - PT. Bio Inti Agrindo (BIA) sedang beruntung. Uang tunai sebesar Rp 1,7 miliar milik perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di perkebunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 8 Pelaku Penggelapan Mobil Rental di Bandung Akhirnya Ditangkap
- Truk Bermuatan 8 Ton Telur Terbalik di Jalintim Pangkalan Kerinci, Ini Dugaan Penyebabnya
- Banjir di Banyuasin, AKBP Ruri dan Bupati Askolani Bagikan Sembako untuk Masyarakat Terdampak
- Truk Pengangkut Telur & Sembako Terbalik di Jalintim, Kapolres Pelalawan Langsung Atur Lalu Lintas
- Hujan Lebat & Cuaca Ekstrem Bakal Melanda Sumsel Selama 5 Hari
- Cegah Hujan Deras, Modifikasi Cuaca di Jakarta Bakal Dipercepat