Brankas Tak Cukup, Pegawai Kemenakertrans Bingung Simpan Uang
Rp 1,5 Miliar dari Dharnawati untuk Fauzi
Senin, 26 September 2011 – 05:50 WIB
Nyoman dan Dadong pun kebingungan bagaimana harus menyimpan uang tersebut. Pasalnya mereka tahu bahwa uang tersebut merupakan uang "panas". Selain itu Dadong tidak bisa menyimpan uang diruangannya lantaran dirinya harus pergi ke Bali. Nyoman pun langsung memerintah Dadan salah seorang staf Kemenakertrans untuk menyimpan uang tersebut ke dalam brangkasnya. "Waduh pak brankas nggak cukup," jawab Dadan kala itu.
Akhirnya Nyoman meminta Bendahara Rutin Ditjen P2KT Syafruddin untuk menyimpan uang itu di brankasnya. "Kalau pecahannya Rp 50 ribu brankas saya nggak muat. Tapi kalau ada pecahan Rp 100 ribu masih muat," kata Syafrudin seperti dalam reka ulang.
Akhirnya mereka sepakat untuk menitipkan uang tersebut di ruangan Syarifuddin. Setelah beres membicarakan penyimpanan uang, Nyoman lalu memimpin rapat di ruangan yang lain. Tapi belum sempat disimpan di brankas, petugas KPK ternyata lebih dulu datang dan menangkap semua pihak terlibat.
Berdasarkan pengakuan Nyoman, sebenarnya uang tersebut akan diteruskan dari tangan Fauzi ke Sindu Malik, Ali Mudori dan lainnya. Menurutnya mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Banggar DPR. Namun meski begitu Nyoman tidak mengetahui apa tujuan pemberian uang ke Banggar.
JAKARTA - Datangnya uang Rp 1,5 miliar dari Dharnawati yang diduga ditujukan untuk Banggar DPR dalam kasus suap ternyata sempat membuat para pegawai
BERITA TERKAIT
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU