Brasil Mirip Medan Perang
Kamis, 20 Juni 2013 – 05:52 WIB

Brasil Mirip Medan Perang
Presiden Brasil Dilma Roussef memilih tidak berkonfrontasi dengan demonstran. Dia malah menyatakan bangga dengan rakyatnya yang berjuang demi negerinya yang lebih baik.
Baca Juga:
Demonstrasi berhias bentrok tersebut dimulai dari aksi damai sejumlah aktivis yang menolak kenaikan tiket bus di Sao Paulo pada 2 Juni. Aksi itu meluas, baik dari sisi isu yang diusung maupun persebaran kekerasan. Massa kini memprotes parahnya tingkat korupsi, buruknya pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta mahalnya biaya hidup.
Demonstrasi tersebut merupakan yang terbesar sejak 1992. Ketika itu, orang-orang memenuhi jalanan kota-kota di Brasil untuk menuntut lengsernya mantan Presiden Fernando Collor de Mello.
Menyikapi demo, setidaknya empat kota sudah membatalkan kenaikan harga tiket bus itu. Politisi lokal dan pusat pun sudah mengindikasikan revisi kebijakan serupa di Sao Paulo. Tapi, keputusan tersebut tidak mampu meredam kemarahan demonstran. Sebab, protes sudah menjalar ke isu lain, yakni ketidakpuasan rakyat terhadap pelayanan publik.
BRASILIA – Aksi demonstrasi memprotes buruknya pelayanan umum di Brasil belum menunjukkan tanda-tanda surut. Demo bahkan kian gede. Pemerintah
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza