Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan

Oleh: Manggala Putra JAMBI

Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
Lomba memasak Brengkes Ikan sebagai pembuka Festival Suku Batin IX, Sabtu (20/7/2024). Foto: dok sumber

Teti juga menekankan pentingnya melestarikan tradisi memasak Brengkes Ikan bagi generasi muda.

Menurutnya, dengan melestarikan tradisi memasak Brengkes Ikan tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat identitas sebagai masyarakat Jambi.

“Generasi muda perlu mengenal dan menghargai kekayaan kuliner lokal kita," katanya. Brengkes Ikan menjadi sorotan dalam Festival Suku Batin IX, yang merupakan bagian rangkaian kebudayaan Kenduri Swarnabhumi 2024 sejak diluncurkan Rabu, 5 Juni 2024.

Lomba memasak Brengkes Ikan ini tidak hanya memeriahkan suasana festival tetapi juga mengangkat kembali tradisi kuliner lokal yang kaya rasa dan nilai identitas masyarakat setempat.

Brengkes Ikan merupakan hidangan khas yang terbuat dari ikan Sungai Batanghari yang dibaluri sambal tempoyak dan rempah-rempah lokal, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dibakar dengan alat-alat tradisional.

Diketahui, Jambi memiliki kuliner khas yang dikenal sebagai tempoyak.

Nama tempoyak berasal dari kata "poyak" yang mengacu pada proses pembuatannya, yaitu dengan mengoyak daging durian.

Durian dikupas dan kemudian disimpan dalam wadah kedap udara selama sekitar satu minggu.

Teti juga menekankan pentingnya melestarikan tradisi memasak Brengkes Ikan bagi generasi muda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News