Mengenal Brent Renaud, Wartawan Pertama Korban Kekejaman Rusia di Ukraina
jpnn.com, WASHINGTON DC - Warga negara Amerika Serikat (AS) Brent Renaud menjadi jurnalis pertama korban konflik Rusia dengan Ukraina.
Pria kelahiran 10 Februari 1970 itu tewas karena lehernya diterjang peluru tentara Rusia, Minggu (13/4).
Renaud merupakan jurnalis top. Mantan kontributor New York Times itu memiliki pengalaman meliput konflik di berbagai negara.
Laman Newsweek mewartakan Renaud pernah bekerja untuk sejumlah media kondang, antara lain, The New York Times, HBO, NBC, Al Jazeera, dan The Boston Globe.
Renaud pernah bertugas di berbagai negara, termasuk perang di Irak dan Afghanistan. Pada 2010, dia terjun ke Haiti yang hancur setelah dilanda gempa hebat.
Selain itu, Renaud juga pernah meliput gejolak politik di wilayah Afrika bagian utara. Dia kerap meliput hal-hal berbahaya, termasuk kartel narkoba di Meksiko.
Pimpinan Voice of America (VOA) wilayah Eropa Timur Myroslava Gongadze menuturkan Renaud merupakan penerima beasiswa dari Nieman Foundation.
"Dia berani, sensitif, dan pintar. Tulisan-tulisannya dalam kelas menulis membuat kami menangis," ujar Myroslava melalui akunnya di Twitter.
Brent Renaud yang menjadi jurnalis pertama korban konflik Rusia dengan Ukraina merupakan wartawan top yang pernah meliput berbagai konflik bersenjata.
- Simak, Lomba Karya Jurnalistik Bertema Wajah Hukum Pemerintahan Baru
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Sah! Ariawan Kembali Pimpin Koordinatoriat Wartawan Parlemen
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS