Mengenal Brent Renaud, Wartawan Pertama Korban Kekejaman Rusia di Ukraina

Renaud merupakan penerima Peabody Award, sebuah penghargaan bergengsi bagi jurnalis yang memiliki prestasi luar biasa di media elektronik. Dia pernah diganjar DuPont Award atas kiprahnya dalam jurnalisme penyiaran.
Pria asal Memphis, Tennesses itu juga dikenal sebagai pembuat film. Di Ukraina, Renaud meliput dengan kamera video.
Peraih gelar master bidang sosiologi dari Columbia University itu menjalankan perusahaan bernama Renaud Brothers bersama saudaranya. Firmanya bergerak di bidang produksi film dan program televisi yang berfokus isu panas di dunia, termasuk tentang pengungsi.
Namun, hayat Renaud berakhir gara-gara kekejaman tentara Rusia di wilayah Irpin, Ukraina. Saksi mata yang juga wartawan, Juan Arredondo, menuturkan dirinya dan Renaud tengah melewati pos pemeriksaan.
Tiba-tiba, tentara Rusia melepaskan tembakan ke arah Renaud dan Juan. Dua jurnalis itu pun berpisah demi keselamatan diri masing-masing.
Saat itulah tentara Rusia bertindak tanpa mengenal ampun. "Saya melihat dia ditembak di leher," kata Juan yang juga kolega dekat Renaud.
Insiden itu membuat Gedung Putih bereaksi. Jack Sullivan, penasihat keamanan nasional untuk Presiden AS Joe Biden menyebut insiden penembakan terhadap Renaud merupakan insiden mengejutkan dan mengerikan.(Newsweek/JPNN.com)
Brent Renaud yang menjadi jurnalis pertama korban konflik Rusia dengan Ukraina merupakan wartawan top yang pernah meliput berbagai konflik bersenjata.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Kecam Kekerasan Aparat, Jurnalis Gelar Aksi Kamisan di Depan Polda Jateng
- Elnusa Petrofin Perkuat Hubungan Harmonis dengan Jurnalis Lewat Silaturahmi
- KWP Kembali Gelar Halalbihalal Antarwartawan Parlemen, Ariawan: Momentum Tepat untuk Saling Memaafkan
- Kamar Indekos Disatroni Maling, Jurnalis Kehilangan Rp 20 Juta
- Pimpinan Komisi III Janji Kawal Proses Hukum Kasus Kematian Jurnalis Palu di Jakarta