Brexit, Inggris Akhirnya Resmi Keluar dari Uni Eropa

Brexit, Inggris Akhirnya Resmi Keluar dari Uni Eropa
Anggota pro-brexit Inggris dari Parlemen Eropa (European Parliament) meninggalkan Parlemen UE untuk terakhir kalinya di Brussels, Belgia, (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Francois Lenoir/aww

jpnn.com, LONDON - Inggris Raya akhirnya resmi angkat kaki dari Uni Eropa, Jumat (31/1). PM Boris Johnson menandatangani kebijakan Brexit tersebut pada pukul 23.00 GMT.

Ribuan pendukung Brexit berkumpul di depan gedung parlemen Inggris, dengan mengibarkan bendera, bersorak-sorak dan merayakan dalam suasana yang campur aduk antara nostalgia, patriotisme dan pembangkangan.

"Ini hari yang fantastis," kata Tony Williams (53), dari London tenggara. "Kami bebas, sejak pukul 11 malam, kami telah melakukannya. Kami telah melakukannya.

Namun, sementara pendukung Brexit mengibarkan bendera merayakan kebebasan di tengah hujan, banyak warga Inggris yang terlihat bersikap acuh tak acuh atau lega.

"Bagi banyak orang, ini adalah momen harapan yang mencengangkan, sebuah momen yang mereka pikir tidak akan pernah terjadi," kata Johnson, pemimpin aksi "Leave" kelahiran New York.

"Tugas kami sebagai pemerintah - tugas saya - adalah menyatukan negara ini sekarang dan membawa kami maju," kata Johnson.

Para pemimpin paling berpengaruh Uni Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, melihat Brexit sebagai momen yang menyedihkan yang merupakan titik balik bagi Eropa. Uni Eropa memperingatkan bahwa kepergian akan menjadi lebih buruk daripada tetap bertahan.

Presiden AS Donald Trump telah lama mendukung Brexit. Sementara itu, menterinya Mike Pompeo menyebutkan warga Inggris ingin terbebas dari "tirani Brussels".

Inggris Raya akhirnya resmi angkat kaki dari Uni Eropa, Jumat (31/1). PM Boris Johnson menandatangani kebijakan Brexit tersebut pada pukul 23.00 GMT.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News