BRG Perbanyak Posko dan Infrastruktur Pembasahan
jpnn.com, JAKARTA - Kebakaran hutan di sejumlah wilayah di Kalimantan dan Sumatera langsung direspons Badan Restorasi Gambut (BRG).
BRG sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Satgas Karhulta Provinsi untuk mendukung upaya reaksi cepat untuk mencegah kebakaran di lokasi target restorasi gambut.
Kepala BRG, Nazir Foead, menjelaskan tiga langkah utama yang diambil BRG merespons kebakara di daerah tersebut.
“Yang pertama kami melakukan pendataan ulang pada areal rawan terbakar di wilayah target restorasi gambut. Secara periodik kami mengamati keberadaan titik api dan tinggi muka air di lahan gambut”, ujar Nazir Foead dalam siaran tertulisnya, Rabu (21/2).
Upaya kedua yang siap dilakukan BRG adalah membentuk posko pemantauan dan patroli kebakaran di desa-desa gambut rawan kebakaran.
“Posko yang kami bentuk diutamakan di wilayah yang belum ada posko serupa. Keberadaan Posko ini berbasis pada masyarakat setempat,” jelasnya.
Sementara itu, untuk pencegahan kebakaran, kegiatan pembasahan gambut juga terus ditingkatkan dan diperluas. Ini menjadi aksi ketiga yang dilakukan BRG menghadapi kebakaran.
Sementara itu, Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai 19 Februari sampai 31 Mei 2018, menyusul kebakaran lahan gambut di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kebakaran hutan di sejumlah wilayah di Kalimantan dan Sumatera langsung direspons Badan Restorasi Gambut (BRG).
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Dekat Athena, Api Berkobar Hingga 25 Meter
- BPBD: 19 Hektare Hutan dan Lahan di Palangka Raya Terbakar pada 2024
- Cuaca Terik, Karhutla Terjadi di 6 Kecamatan Rohil
- BMKG Ingatkan Waspada Potensi Karhutla di Wilayah NTB
- 165 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Terbanyak di Kabupaten Sanggau
- Antisipasi Karhutla, Pemprov Sumsel Tetapkan 3 Kabupaten Berstatus Siaga Darurat