BRI Berbagi Kasih di Hari Natal & Tahun Baru 2022 lewat Penyaluran Donasi Sembako
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI turut berbagi dengan menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan pada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan kegiatan donasi termasuk ke dalam Program BRI Peduli.
Kali ini bertemalan "Berbagi Bahagia Bersama BRI' yang menjadi bentuk kepedulian sekaligus rasa syukur di tengah suasana hangat Natal.
“BRI terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat untuk menerbarkan social value sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan ini juga menjadi bukti implementasi campaign BRI Memberi Makna Indonesia,” katanya.
Menurut Aestika, pada program itu dibagikan paket sembako berupa beras, gula, minyak goreng, kecap, susu, mi instan, dan lain-lain. Selain itu, terdapat perlengkapan sosial, sarana dan prasarana yang disalurkan ke 20 lembaga sosial di sekitar Regional Office BRI.
Adapun perinciannya adalah sembilan lembaga sosial di wilayah Jabodetabek, lima di Medan, lima di Manado, dan lima di Papua.
Bantuan sembako tersebut diberikan secara simbolik oleh tim perwakilan dari masing-masing Kanwil BRI secara periodik mulai 25 – 31 Desember 2021.
Aestika berharap donasi itu dapat membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Sehingga, manfaat ekonomi dapat dirasakan meskipun di tengah pandemi COVID-19.
BRI turut berbagi dengan menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan pada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Paket SNAP! AirAsia MOVE Bikin Libur Natal Makin Menyenangkan dan Lebih Murah
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali untuk Menyambut Natal dan Tahun Baru
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal