BRI Genjot Digitalisasi untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggenjot digitalisasi sebagai upaya efisiensi di segala lini bisnis.
Digitalisasi sejalan dengan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan digitalisasi di industri perbankan merupakan sebuah keharusan dan tidak bisa ditawar.
Bersamaan dengan itu, industri perbankan dinilai harus melakukan pembaruan bisnis model berbasis teknologi agar bisa bersaing di era yang berorientasi customer centric tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh OECD (2020) mengungkapkan disrupsi digital mampu mengikis margin pendapatan sekaligus juga dapat meningkatkan daya saing perbankan.
"Situasi ini terlihat dari beberapa tahun terakhir, industri perbankan dihadapkan dengan suku bunga rendah. Tren penurunan suku bunga acuan bank sentral (BI-7DRR) terjadi sejak 2018 sebesar 6 persen hingga saat ini bertahan di 3,5 persen," kata Supari di Jakarta, Kamis (2/6).
Menurutnya, tekanan suku bunga yang semakin turun dan berdampak kepada pendapatan bank, maka industri perbankan perlu melakukan langkah - langkah efisiensi melalui salah satunya transformasi digital.
"Upaya ini untuk menjaga maupun meningkatkan daya saing perbankan dalam menghadapi kompetisi yang berorientasi terhadap customer centric,” ungkap Supari.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggenjot digitalisasi sebagai upaya efisiensi di segala lini bisnis.
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- ASABRI Gandeng FHCI Perkuat Kapasitas Human Capital Lewat Teknologi
- Menkomdigi Ajak Seluruh Elemen Bangsa Promosikan Bhinneka Tunggal Ika ke Dunia
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA