BRI Pangkas Persediaan Uang Tunai Jadi Rp 23 Triliun
Uang elektronik Brizzi sudah tersebar hingga 6,4 juta unit dan ditargetkan menjadi tujuh juta unit pada tahun ini.
Tahun lalu, intensitas transaksi nontunai di jalan tol dengan menggunakan Brizzi mencapai 60.000 kali per bulan.
Hingga pertengahan tahun ini, jumlah tersebut naik menjadi 200 ribu kali per bulan.
”Selain memanfaatkan uang elektronik, masyarakat menggunakan kartu debit dan kredit serta bertransaksi melalui handphone. Belum lagi, agen BRI-Link yang tersebar dan jumlahnya yang sekarang mencapai 110 ribu unit itu mengurangi kebutuhan uang tunai,” ucap Sunarso.
Budaya cashless tersebut juga bermanfaat untuk efisiensi perbankan.
Semakin banyak bank yang menyediakan uang tunai, biaya yang ditanggung bank kian besar. Misalnya, biaya asuransi, distribusi, dan keamanan.
Biaya penyediaan uang tunai yang besar pun dapat menghambat percepatan pertumbuhan kredit.
Padahal, likuiditas dalam sistem keuangan Indonesia masih terbatas. (rin/c23/noe)
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) hanya menyediakan uang tunai sejumlah Rp 23 triliun pada Lebaran tahun ini.
Redaktur & Reporter : Ragil
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Tak Hanya untuk UMKM, BRIncubator Punya Misi Besar untuk Ekonomi Lokal
- Polda Riau Limpahkan 2 Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah ke Kejati Riau
- Anggota DPR Darmadi Durianto: Model Kepemimpinan Dirut BRI Sunarso Patut Dibanggakan
- Perkuat Manajemen Risiko, Bank Raya Raih Digital Banking Awards 2024
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus