BRICS Lawan Proteksionisme AS

Sebelumnya, pada pergelaran World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dia menawarkan pertahanan globalisasi ekonomi yang kuat.
Di Xiamen, Xi menutup pidatonya dengan menyatakan bahwa Beijing mendorong perusahaan-perusahaan di Tiongkok untuk berekspansi secara global.
Dia juga menyambut firma-firma asing guna berinvestasi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di planet ini tersebut.
Namun, tampaknya, pernyataan itu menuai kritik dari beberapa kritikus Tiongkok, kelompok bisnis global, dan pemerintah.
Mereka mengungkapkan bahwa pemerintah telah sedikit mengurangi aturan tentang diskriminasi dan hambatan pasar yang menguntungkan perusahaan Tiongkok.
Pertemuan BRICS terjadi seminggu setelah Tiongkok dan India sepakat mengakhiri kebuntuan mengenai ratusan pasukan tentara yang berjaga di wilayah perbatasan Himalaya.
Kebuntuan itu telah terjadi selama dua bulan serta menempatkan pertemuan antara Xi dan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertanyaan.
Kebuntuan tersebut merupakan contoh bahwa negara anggota BRICS saling berbagi tujuan pembangunan, tetapi jauh dari persatuan.
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas