Bridgestone Sarankan Cek Kembali Kondisi Ban Seusai Diajak Perjalanan Jauh

Bridgestone Sarankan Cek Kembali Kondisi Ban Seusai Diajak Perjalanan Jauh
Salah satu teknisi sedang mengecek ban pelanggan. ilustrasi. Foto: dok Bridgestone

Perlu dicatat bahwa tekanan yang berada pada sumbu yang sejajar harus sama, sementara tekanan pada ban depan dan belakang dapat saja berbeda.

2. Cek fisik ban termasuk keausan telapak

Lakukan pengecekan fisik ban, mulai dari dinding ban (sidewall). Jika tapak ban sudah aus, kendaraan bisa saja tetap tergelincir meski roda sudah terkunci dalam kondisi pengereman hard braking.

Tingkat keausan ban dapat diketahui dengan melihat Tire Wear Indicator (TWI) yang berada pada dinding samping (sidewall) ban.

Jika tapak ban sudah sejajar dengan garis TWI, artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni 1.6mm, dan sudah memerlukan penggantian ban.

Selain kedalaman tapak, kondisi fisik lain yang perlu diperhatikan adalah adanya kerusakan ban, seperti retak, benjol, memar maupun adanya paku atau benda asing lain yang menempel pada ban.

Jangan sepelekan tanda-tanda kerusakan tersebut, karena dapat mengakibatkan integritas struktural ban melemah, sehingga lebih mudah pecah atau sobek jika terkena benturan.

3. Spooring

Kondisi jalan yang kurang bagus selama mudik, seperti sering masuk lubang atau membentur sesuatu, terlebih dengan beban maksimum, dapat merubah geometri roda (wheel alignment).

Sebaiknya dilakukan pengecekan roda (spooring) dan disetel ulang ke standad. Setelan roda yang berubah dapat menyebabkan keausan cepat dan tidak teratur.

Bridgestone menyarankan agar para pengguna mobil memeriksa kondisi ban setelah dipakai mudik atau perjalanan jauh. Ini tujuannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News