Mentan Garap Lahan Rawa dengan Strategi Brigade Alat dan Mesin
Dengan optimasi lahan sawah rawa, Mentan optimistis Kalimantan Selatan akan menjadi salah satu tumpuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
“Delapan ribu manusia lahir per hari di Indonesia. Begitu lahir masih minum ASI. Ibunya harus makan agar anaknya bisa minum ASI. Saat anaknya mulai tumbuh, bertambah lagi kebutuhan,” jelas Amran.
Untuk merealisasikan optimisme Kalsel menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan pangan, pemerintah menurunkan puluhan excavator yang nilainya bisa mencapai Rp 3 miliar per unit. Excavator digunakan untuk menyiapkan irigasi. Sehingga penggunaan bibit varietas Inpari 2 yang cocok untuk lahan rawa, bisa optimal meningkatkan produktivitas panen padi.
“Dulu produksi hanya 2-3 ton per hektar per tahun. Bagaimana bisa sejahtera?
Sekarang kita punya varietas baru namanya Inpara 2, bisa maksimal 6 ton per ha. Bisa nggak?,” tanya Amran pada seorang petani yang ditemuinya di posko program Serasi Desa Kokida.
Tantangan Amran membakar semangat petani, yang kompak menyanggupi.
“Itu baru sekali, kalau bisa tanam 3 kali setahun, berapa kali lipat pendapatan Petanian meningkat?,” tegas Amran yang segera disambut antusias petani.
Program Serasi Berbasis Riset dan Teknologi
Mentan Amran mengingat, Program Serasi dirintis bertahap sejak dua tahun lalu diawali dengan melakukan penelitian dan pengamatan terkait persoalan di lahan rawa. Benih yang ditanam awalnya tidak cocok hingga ditemukan Inpara 2. Dengan kondisi Ph yang rendah, varietas bibit ini bisa menyesuaikan produksi hingga 6 ton.
Mentan Amran Sulaiman menegaskan bantuan excavator yang diberikan Kementan untuk mengoptimasi lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan harus digunakan secara berkelompok seperti brigade.
- Kementan-Kementrans Berkolaborasi Bangun Kawasan Transmigrasi untuk Swasembada Pangan
- Mentan Amran Sulaiman Tegaskan akan Cabut Izin Penjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET
- Kementrans dan Kementan Jalin Kolaborasi untuk Genjot Pendapatan Petani-Transmigran
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025