Brigadir Dedi, Polisi Ustaz Nyambi Pasarkan Jamur Mantan
Dedi juga menjelaskan, alasan membuat brand Jamur Mantan karena memang jelas, pasar yang sengaja dibidik adalah kawula muda.
“Kami juga ajari mereka cara memasarkan produk, baik dengan online atau konsinyasi dengan minimarket,” jelasnya.
Dia mengakui, yang menjadi momok masyarakat untuk memulai usaha adalah masalah permodalan dan kekhawatiran jika produksi mereka tak laku.
Di sisi lain, biaya produksi memang menuntut ketersediaan anggaran yang cukup. Misalnya, untuk mempercantik produk dibutuhkan kemasan yang baik. Hal itu bisa didapatkan dengan alat dan biaya yang tak murah.
Namun, jika kembali melihat keadaan ekonomi warga, pihaknya pun tidak mau memaksakan diri, yakni dengan mengawali itu dengan modal terkecil untuk mendapatkan manfaaat atau laba sebesar mungkin.
“Satu tahun ini kami berjalan, profit ada, tapi semua dibelikan alat untuk memperbaiki produk,” katanya.
Sebelum ada keuntungan, produk jamurnya berbungkus foil aluminium dan stiker sehingga tampak kasar.
Kini, dengan adanya profit usaha, pihaknya sudah mampu membeli peralatan guna memperbaiki tampilan produk.
Brigadir Dedi menceritakan awal mula menjalankan usaha Jamur Mantan yang notabene hanya sebatas memberikan contoh kepada masyarakat.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408