Brigadir Wahyu Pengin Peluk Mama Terus, Inikah Firasat Itu?

"Wahyu bilang, sangat sayang dengan mamanya. Dia berkali-kali mengatakan, pengin selalu memeluk mamanya. Dia juga minta foto sama saya. Katanya, pengen foto sama bapak dan mama. Kami pun, sempat berfoto-foto di Muko-Muko. Itu, terakhir kali kami bertemu Wahyu," ujar Misar.
Usai pertemuan di Muko-Muko itu, Wahyu dan masih rajin menelepon Misar. Sampai akhirnya, pada Jumat malam, Misar mendapat kabar dari Padang bahwa Wahyu mengalami kecelakaanm saat mengantar uang ke Payakumbuh.
Mobil yang ditumpangi Wahyu terbenam ke dalam kolam pengaturan air PLTA Batang Agam, setelah sebelumnya menabrak jembatan dan sepeda motor.
Begitu mobil tenggelam, tubuh Wahyu diperkirakan hanyut terbawa arus Batang Agam (Batang dalam bahasa Minang adalah Sungai). Tubuh kokoh tersebut baru ditemukan dua hari kemudian, dalam kondisi tersangkut di ranting-ranting kayu di kawasan Lubuakpesong, Jorong Lompatan, Nagari Tanjuangbaru, Kabupaten Tanahdatar.
Setelah ditemukan di Lubuakpesong, jenazah langsung dibawa ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh. Setelah dikafani dan dimandikan, jenazah dilepas dari Polres Payakumbuh menuju Muko-Muko, Bengkulu. Tapi sebelumnya, juga dilakukan pelepasan oleh Kapolda Sumbar Brigjen Basarudin di Polres Bukittinggi.
"Kami keluarga, mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar Polri dan Tim SAR yang menemukan Wahyu. Kami mohon maaf, apabila putra kami ini ada kesalahan semasa hidupnya," kata Misar, dengan mimik wajah yang terlihat pasrah. (***/sam/jpnn)
BRIGADIR Wahyu Dianto,22, anggota Polda Sumbar, meninggal dunia akibat kecelakaan kecelakaan tragis di jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh, persisnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu