Brigjen Prasetijo Menelepon Perantara Djoko Tjandra: Mana nih Jatah Gue Punya?
jpnn.com, JAKARTA - Eks Kabiro Koordinasi dan Pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bareskrim Polri Brigjen Prasetijo Utomo menjadi perantara pihak Djoko Tjandra dengan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte untuk menghapus red notice di Indonesia.
Prasetijo sendiri sempat meminta jatah kepada perantara Djoko, yaitu H Tommy Sumardi setelah pengurusan penghapusan red notice dan DPO.
Hal itu terungkap dari surat dakwaan jaksa yang dibacakan dalam sidang Napoleon di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (2/11). Jaksa menyatakan, pada Mei 2020, yaitu setelah Surat Divisi Hubungan Internasional Polri Nomor B/1036/VI2020/NCB-Div HI tanggal 05 Mei 2020 diterbitkan, Prasetijo menghubungi Tommy melalui sarana telepon.
"Ji (Tommy, red), sudah beres tuh, mana nih jatah gw punya?" kata jaksa menirukan pernyataan Prasetijo kepada Tommy.
Tommy, kata jaksa, menjawab kepada Prasetijo agar tak berbicara mengenai hal itu lewat telepon. Tommy akan mendatanginya langsung di kantor Prasetijo di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan.
"Tommy Sumardi memberikan uang sejumlah USD 50 ribu, sehingga total uang yang diserahkan oleh Tommy Sumardi kepada Brigjen Pol Prasetijo Utomo adalah sejumlah USD 150 ribu," kata dia. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Brigjen Prasetijo Utomo menerima USD 150 ribu dari Tommy Sumardi, perantara Djoko Tjandra di Indonesia, begini percakapan antara mereka di telepon
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Reaksi Bareskrim Polri soal Tommy Sumardi Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte
- Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Bonaparte, Tommy Sumardi Terpaksa Berbicara dan Direkam
- Rizieq Shihab Bandingkan Tuntutan Kasusnya dengan Perkara Ahok dan Djoko Tjandra, Mana Lebih Jahat?
- Polri Mulai Siapkan Perangkat Sidang Untuk Pemecatan Brigjen Prasetijo
- Tok Tok Tok! Sebegini Vonis Djoko Tjandra Penyuap 2 Jenderal Polisi dan Jaksa Pinangki
- Djoko Tjandra Mengeklaim tak Berniat Suap Jaksa Pinangki dan Para Jenderal Polisi, Hanya Mau Berkonsultasi