Brigjen Tatang dan Ibunya Berpose Bareng Jenderal Andika, Lalu Ada Air Mata
Tatang kemudian menjadi prajurit Kopassus TNI AD. "Jadilah saya seorang prajurit baret merah pada 1995," katanya.
Dia pun mengawali karier di korps elite TNI AD itu di Grup 1/Para Komando Kopassus. Tatang mengikuti penugasan di Timor Timur.
"Kemudian, lulus Sesko pertama saya tidak menyangka mendapatkan jabatan di Staf Personalia Kodam XVII/Cenderawasih," jelasnya.
Setahun dua tahun berjalan, Tatang ternyata menikmati bertugas di Papua.
Menurutnya, orang lain kalau dinas di Papua mungkin tidak membawa keluarga. Namun, tidak demikian dengan Tatang. Dia membawa keluarganya saat berdinas di Papua.
"Saya bisa begini karena keluarga. Kami semangat, karena apa, karena ada keluarga di samping saya," ujarnya.
Oleh karena itu, ke mana pun ditempatkan untuk berdinas, Tatang selalu membawa istri dan anak-anaknya. "Itulah morel bagi saya," tegasnya.
Selain merasakan enak berdinas di Papua, Tatang mengaku mendapatkan wawasan, saudara, teman, di Bumi Cenderawasih itu.
Brigjen Tatang Subarna dan ibunya berfoto bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Ibu Hetty Andika Perkasa. Brigjen Tatang sangat menyanyangi ibu, dan selalu ingin membuat ibundanya bangga.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar