Brigjen Tatang dan Ibunya Berpose Bareng Jenderal Andika, Lalu Ada Air Mata
Tatang pun tertantang untuk membenahi Batalyon 751 pascatragedi pada April 2009 tersebut.
"Ini Batalyon terjelek, mas. Bukan yang enak aja, yang adem ayem, enggak ada. Ini Batalyon yang hancur lebur, mas," katanya.
Waktu itu, lanjut Tatang, mungkin Batalyon 751 menempati rangking paling bawah dari seluruh Batalyon yang ada di Angkatan Darat.
"Masuklah Tatang Subarna di situ, mas," katanya.
Personel Batalyon 751 (2010) Mayor Inf Harry mengungkapkan perubahan-perubahan yang dilakukan Tatang saat memimpin.
"Banyak perubahan yang dilakukan beliau, mulai pangkalan, organisasi, personelnya, prajuritnya. Beliau menerapkan reward and punishment. Misalnya, ada yang berprestasi, semua dikumpulkan, diupacarakan, diberikan pembinaan, kesejahteraan sangat diperhatikan," katanya.
Lantas, Tatang pun melakukan banyak perubahan di Batalyon 751.
"Tentara datang dari Jawa ke Papua, mereka kaget melihat (Batalyon) 751," kata Tatang.
Brigjen Tatang Subarna dan ibunya berfoto bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Ibu Hetty Andika Perkasa. Brigjen Tatang sangat menyanyangi ibu, dan selalu ingin membuat ibundanya bangga.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar