BRIN Berharap 80 Persen Dana Riset di Indonesia Dibiayai Swasta
jpnn.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong keterlibatan swasta dalam proses hilirisasi hasil penelitian.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito mengatakan jika riset dilakukan bersama antara peneliti dan swasta, maka hasilnya akan berbeda.
"Itu yang akan kami dorong lewat pendekatan triple helix," kata Mego Pinandito dalam webinar bertajuk 'Bridging Invention to Innovation to Overcome The Valley of Death Syndrome' besutan Asosiasi Inventor Indonesia (AII), Rabu (10/11).
Menurut Mego, saat ini hampir 80 persen hasil riset yang dikembangkan para peneliti di Indonesia berasal dari dana pemerintah.
Ke depan diharapkan kondisinya berbalik menjadi 20 persen pemerintah, sisanya atau 80 persen, dari pihak swasta.
"Itu sudah dilakukan Jepang, Korea, China" ungkap Mego.
Dia menilai riset dan inovasi belum menjadi pilar utama bagi Indonesia karena ekosistemnya belum mengarah ke sana.
Menurut dia, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua, termasuk kalangan infustri, yakni bagaimana mengubah pandangan tentang pentingnya riset untuk kemajuan bangsa.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong keterlibatan swasta dalam proses hilirisasi hasil penelitian.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Morinaga Jepang & Indonesia Berkolaborasi Riset, Bawa inovasi Nutrisi Kelas Dunia
- Ahli BRIN Mengingatkan Soal Pentingnya BMS Untuk Kendaraan Listrik
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Rekind dan Perguruan Tinggi Bersinergi Kembangkan Inovasi Riset & Solusi di Sektor EPC