BRIN Jawab Keresahan Publik dengan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal
jpnn.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjawab keresahan publik soal rendahnya minat baca dengan melakukan program akuisi pengetahuan lokal.
Program pengetahuan lokal antara lain dilakukan dengan proaktif melakukan penjaringan dan bekerja sama dengan para penulis atau komunitas lokal.
Hal itu terungkap dalam Sadaring (Sarasehan dalam jaringan) #07, yang dilakukan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea bekerja sama dengan BRIN pada Sabtu (2/4/2022) lewat jaringan Zoom.
Sadaring yang menghadirkan Koordinator Pelaksana Fungsi Akuisisi Pengetahuan Repositori, Multimedia dan Penerbitan Ilmiah-BRIN Fadly Suhendra, juga ditayangkan langsung lewat kanal Youtube Alinea.
Selama ini, kata Fadly, banyak suara yang meresahkan terkait rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
Namun, pada saat yang sama keluhan tentang rendahnya minat baca itu tidak direspons secara cepat dan tepat.
Oleh sebab itu, sejak tahun 2020 LIPI (dan BRIN tahun 2022) meluncurkan program akuisisi pengetahuan lokal.
“Yang dimaksudkan adalah penerbitan e-book dari para penulis Indonesia, terutama tentang kekayaan lokal. Nanti bisa diakses oleh publik secara terbuka,” kata Fadly.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjawab keresahan publik soal rendahnya minat baca dengan melakukan program akuisi pengetahuan lokal.
- Mendes Yandri Bakal Mereplikasi Desa Inovasi yang Sukses Diterapkan di Konawe Utara
- BRIN Sebut Galon Kuat Berbahan PC Ideal untuk Distribusi di Wilayah Geografis Seperti Indonesia
- Dukung Swasembada Pangan, DPR Usul Agar Litbang Pertanian Kembali di Kementerian
- Lestari Moerdijat Ingatkan Pentingnya Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Ini Tujuannya
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi