BRIN Jawab Keresahan Publik dengan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal
Sejak program ini diluncurkan telah terdapat beberapa e-book dengan kekayaan pengetahuan lokal yang di-download oleh publik dengan berbagai kepentingan.
“Dalam setiap bulan setidaknya terdapat 3.000 download,” kata Fadly.
Dalam Sadaring yang dipandu pengurus Alinea Ari Ambarwati itu, Fadly juga mengatakan, secara reaktif BRIN menerima naskah-naskah yang diusulkan oleh para penulis Indonesia.
“Kemudian secara kolaboratif, diterbitkan, termasuk penerbitan buku lama yang dianggap masih relevan,” katanya.
Pada setiap penerbitan e-book karya para penulis, BRIN memberikan insentif berkisar antara Rp 6 juta – Rp 20 juta.
Tentu saja, tambah Fadly, sebelum diterbitkan oleh BRIN, dilakukan seleksi dan verifikasi terhadap naskah, proposal atau manuskrip yang diusulkan oleh para penulis.
Fadly memberi jaminan, bahwa seleksi terhadap naskah-naskah yang diusulkan akan dilakukan dengan seobyektif mungkin karena melibatkan para profesional di bidang masing-masing.
“Bukan tidak mungkin BRIN bekerja sama dengan Alinea dalam menjustifikasi naskah-naskah yang diusulkan,” katanya.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjawab keresahan publik soal rendahnya minat baca dengan melakukan program akuisi pengetahuan lokal.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Ahli BRIN Mengingatkan Soal Pentingnya BMS Untuk Kendaraan Listrik
- Ramai Dibicarakan Fenomena Bulan Kembar, BRIN Beri Penjelasan
- Pengelolaan Limbah Baterai Motor Listrik Perlu Dukungan Semua Pihak
- BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela