BRIN-Kemendagri Ingatkan Pentingnya Penggunaan Energi Beremisi Karbon Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ingin menggaungkan program Net Zero Emission atau Nol Emisi Karbon pada 2060.
Lewat Podcast Bikin Bangga Indonesia, Kemendagri ingin terlibat dalam menyosialisasikan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sebagai instrumen pendanaan alternatif untuk mencapai target perubahan iklim Indonesia, baik Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2030 maupun Net Zero pada 2060.
Pada Kamis (4/7), BPSDM Kemendagri mengundang Peneliti Senior Badan Riset dan Inovatif Nasional (BRIN) Djarot S Wisnubroto untuk berbicara mengenai isu tersebut dalam tema Instrumen Nilai Ekonomi Karbon Menuju Net Zero Emission.
Podcast yang disiarkan langsung melalui akun BPSDM TV di YouTube itu dipandu Andromeda Mercury.
"Pemerintah sudah memiliki target pada 2060 (untuk) kita sudah menggunakan energi yang bersih yang emisi karbonnya rendah," ungkap Djarot.
Djarot juga menyatakan bahwa masyarakat harus menyadari pentingnya perubahan kebijakan penggunaan energi fosil ke tenaga baru yang terbarukan.
Djarot meyakini apabila langkah itu tidak diambil, maka dunia akan mengalami banyak masalah.
"Mulai dari global warming, lahan pertanian akan semakin berkurang, hingga kemungkinan hilangnya negara-negara kepulauan," kata dia.
Pemerintah sudah memiliki target pada 2060 agar masyarakat menggunakan energi yang bersih dan emisi karbonnya rendah.
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Prabowo Memastikan Transisi Energi Inklusif
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Mempercepat Penyelesaian RTRW dan RDTR