Bripda Rifat Akbar Meninggal, Kombes Ngajib Ultimatum Pembuat Onar: Berulah Lagi, Kami Tindak Tegas
Mantan Direktur Direktorat Samapta Polda Metro Jaya ini menambahkan lebih kurang dua bulan menjabat Kapolrestabes Palembang, dirinya bertekad untuk menghapus budaya “tujah” dan budaya “asmara subuh”.
“Hal itu berpotensi dan menjadi salah satu pemicu dari terjadinya aksi tawuran, terutama saat bulan suci ramadan,” tambahnya.
Sementara, Ketua RW 04, Kelurahan 13 Ilir, Supendi mengungkapkan, wilayahnya memang menjadi salah satu pusatnya tempat ana-anak muda nongkrong dan tawuran.
“Kami sudah sering menegur orang tuanya tetapi justru mereka marah, dan bahkan sering memberikan ancaman kepada kami,” katanya.
Baca Juga: Kodam Jaya Diminta Tegas Basmi Kelompok Radikal, Jenderal Dudung: Jangan Ragu, Jumlahnya Kecil
Pihaknya ke depan berharap kepada kepolisian agar dapat memberikan perlindungan hukum, seandainya pihaknya masih menerima tindakan pengancaman dari orang tua, anaknya yang terlibat aksi tawuran termasuk dari pelaku tawuran itu sendiri.(dho/sumeks)
Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib mengaku geram dengan aksi tawuran yang kerap terjadi di sejumlah wilayah di Kota Palembang.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Polisi Ungkap Kasus TPPO di Palembang, Tiga Tersangka Ditangkap
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Bocah di Palembang Terseret Banjir dan Tenggelam, Begini Kejadiannya
- Bocah Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya Palembang, Tim SAR Langsung Bergerak