Bripka PS Peras Pengendara Motor, Bambang: Godaan Itu Sangat Besar Bagi Polisi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengatakan godaan melakukan pelanggaran sangat besar bagi pihak kepolisian.
Hal itu dikatakan Bambang sekaligus menanggapi kasus aksi pemerasan oleh Bripka PS kepada seorang pengendara sepeda motor di Jalan Dr Mansyur, Medan.
"Godaan melakukan pelanggaran itu sangat besar bagi anggota kepolisian. Polisi juga manusia biasa, bukan malaikat. Makannya penting sekali sistem yang bisa memastikan pelanggaran itu diminimalkan," kata Bambang kepada JPNN.com, Minggu (14/11).
Bambang menjelaskan pada pendidikan Polri, semua hal diajarkan secara normatif kepada calon polisi.
Namun, masalah biasanya timbul saat pasca-pendidikan atau polisi sudah bertugas di lapangan.
"Ketika bergaul dengan lingkungan kerja maupun masyarakat. Paparan pelanggaran itu diwariskan secara turun temurun dan menjadi konsekuensi logis, ketika kewenangan yang besar tanpa disertai kontrol yang kuat dari institusi kepolisian sendiri pada anggotanya," ujar Bambang.
"Kewenangan yang besar, peluang yang lebar untuk melakukan pelanggaran mengakibatkan niat baik yang dipelajari dalam pendidikan menjadi kabur," sambung peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.
Sebelumnya, aksi pemerasan yang dilakukan Bripka PS terhadap seorang pengendara sepeda motor di Jalan Dr Mansyur, Medan hingga nyaris diamuk massa, viral pada Kamis (11/11).
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto mengatakan godaan melakukan pelanggaran sangat besar bagi pihak kepolisian, simak selengkapnya.
- Propam Polri Amankan Belasan Polisi Terduga Pemeras di DWP
- Terlibat Pembunuhan, Oknum Polisi Brigadir AKS Terancam Hukuman Mati
- Polisi yang Menembak Warga Hingga Tewas di Kalteng Terancam Hukuman Mati
- Polda Kalteng Berkomitmen Tuntaskan Kasus Mayat Korban Curat Diduga Libatkan Polisi
- Irjen Cahyono Bicara Kasus Pemerasan oleh Firli Bahuri
- RS Polri Ungkap Fakta Baru Terkait Oknum Polisi yang Bunuh Ibunya di Cilegon, Oh Ternyata