British Airways Jajaki Merger dengan Qantas
Calon Maskapai Terbesar Ketiga
Kamis, 04 Desember 2008 – 05:03 WIB
LONDON - Krisis finansial global kembali mendorong dua maskapai dunia melakukan merger. British Airways (BA) menjajaki pembicaraan merger dengan maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airways. Ini ditempuh terkait dengan efisiensi untuk mengatasi keterpurukan yang melanda industri penerbangan. Neil Hansford, chairman Strategic Aviation Solutions, menilai merger Qantas-BA merupakan langkah yang masuk akal.''Qantas tidak punya pilihan. Mereka harus memilih bersatu dengan BA atau Lufthansa (maskapai Jerman). Atau, menjadi maskapai penerbangan Asia yang membuka beberapa rute di Eropa,'' katanya. ''Merger itu membuat Qantas tetap bisa melayani rute Eropa dan menjadikan armada Qantas terbesar ketiga di dunia.''
Rencana merger itu membawa sentimen positif. Dalam penutupan perdagangan di bursa London kemarin (3/12), saham BA langsung melonjak setelah pasar dapat informasi bahwa maskapai asal Inggis juga melanjutkan pembicaraan serius soal merger dengan maskapai Iberia dari Spanyol.
Baca Juga:
''Merespons media, British Airways mengonfirmasikan bahwa kami menjajaki rencana merger dengan Qantas Airways Limited,'' bunyi pengumuman dari manajemen BA. ''Diskusi dengan Iberia juga masih berlanjut. Namun, tidak ada jaminan akan ada transaksi dalam waktu dekat. Kami akan mengumumkan lebih lanjut jika mungkin.''
Baca Juga:
LONDON - Krisis finansial global kembali mendorong dua maskapai dunia melakukan merger. British Airways (BA) menjajaki pembicaraan merger dengan
BERITA TERKAIT
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja