British Council Bekukan Aktivitas di Iran
Jumat, 06 Februari 2009 – 08:18 WIB
LONDON - British Council menghentikan segenap aktivitasnya di Iran kemarin (5/2). Pembekuan kegiatan lembaga pemerintah yang mengurusi kebudayaan dan pendidikan itu, konon, terpaksa dilakukan karena terus-menerus diintimidasi pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Davidson menambahkan, penolakan visa terhadap warga Inggris sudah dilakukan Teheran selama dua tahun terakhir. Akibatnya, sejak dua tahun lalu, British Council di Iran hanya dikelola staf-staf lokal. ''Mulai Desember lalu, para staf lokal itu didekati pemerintah, lantas dipanggil ke kantor mereka. Buntutnya, mereka diperintahkan mundur dari jabatan sebagai staf lokal British Council,'' terangnya kepada BBC kemarin.
Sebanyak 16 staf lokal British Council yang tercatat sebagai warga negara Iran dilaporkan menerima intimidasi langsung. Mereka dipanggil ke istana kepresidenan. Sepulang dari sana, para staf lokal itu mengaku dipaksa mengundurkan diri. Sebelumnya, Teheran juga menolak permohonan visa staf British Council yang dikirim dari London. Padahal, permohonan tersebut sudah diajukan sejak dua tahun lalu.
''Karena tidak ada staf yang siap bertugas, kami terpaksa tutup,'' papar Chief Executive British Council Martin Davidson seperti dikutip Associated Press. Pemerintah Inggris menganggap ulah Iran kali ini kelewatan. Karena itu, sebagai pimpinan, Davidson terus berupaya menghubungi perwakilan pemerintah Iran guna mendapatkan kejelasan. Dia juga berencana membahas lebih lanjut kasus dugaan intimidasi tersebut.
Baca Juga:
LONDON - British Council menghentikan segenap aktivitasnya di Iran kemarin (5/2). Pembekuan kegiatan lembaga pemerintah yang mengurusi kebudayaan
BERITA TERKAIT
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis